Sugar daddy, apakah semanis sugar?

Halooooo! Selamat pagi dari Pekanbaru, Riau. Eh gak pagi lagi deng! hahahaha
By the way, gue lagi ada waktu nganggur nih di hotel, daripada gajelas mending gue nyerocos aja di sini ye kan.
Kali ini gue mau bahas topik yang sebenernya udah basi kali di twitter saking banyaknya thread yang membahas tentang ini, but in real life (khususnya lingkup pergaulan gue) masih unfamiliar sama kata "sugar daddy".

Menurut kamus Merriam-Webster, sugar daddy adalah pria matang yang melimpahi materi dan fasilitas sebagai imbalan atas waktu dan hubungan yang diberikan oleh sugar baby atau dengan kata lain pacar simpanan. Kemewahan itu tak jarang membuat perempuan muda tertarik menjadi sugar baby (dikutip dalam kumparan.com).

Mendengar pengertiannya bikin geleng-geleng kepala atau malah bikin kalian tertarik? ahahaha
Meski di luar sana banyak yang sudah mencicipi jenis "hubungan" ini dan beranggapan bahwa hubungan ini banyak membawa manfaat buat mereka satu sama lain tapi tetep aja menurut gue pasti ada resiko yang tidak sedikit juga.

Gue membaca beberapa thread dari warga twitter tentang pengalamannya menjadi sugar baby, dari menghasilkan baju berharga 300 ribu, sampai dimodalkan untuk mendirikan sebuah bisnis. Hmmm gue bisa bayangin sih se-royal apa si daddy ini.

Gak mau menyalahkan atau membenarkan. Gue cuma mau mengutarakan pendapat gue yang sudah lama tersimpan tentang hal ini (ceilah).
Bagi gue, menjalankan hubungan yang tersembunyi atau menjadi pasangan simpanan bukanlah hal yang bisa gue jalankan, kalo gue sadar dan tahu hubungan itu mempengaruhi hubungan orang lain ke arah yang kurang baik ya pasti gak akan gue mulai.

Intinya mah ya, kalo gue suka sama yang udah beristri dan sadar dia udah punya istri ya bakal gue tinggalin, karena gue gak lihai dalam menyembunyikan sebuah hubungan.

Ya emang, seberapa kerasnya gue teriak tentang ketidaksetujuan gue tentang hubungan ini gak lantas membuat mereka berhenti, gak lantas membuat gue tenang juga. Harusnya kita, yang mungkin sempat melontarkan cacian secara sengaja ataupun tidak sengajar harus sadar bahwa, mungkin aja ada hal-hal yang kita gak ketahui tentang hubungan mereka dengan pasangan mereka (yang sesungguhnya), meskipun jika gue ditanya gue akan bilang bahwa alasan apapun tidak pernah dibenarkan untuk menjalani sebuah hubungan abu-abu diatas sebuah kejelasan hubungan.

Yang gue pikirin dampak dari hubungan itu sih, selain akan berpengaruh pada retaknya rumah tangga mereka, hal itu akan membuat rasa penghormatan dari si anak kepada bapaknya pudar jika ia mengetahui hal ini (ini buat yang udah punya anak ya). Kebayang gak sih kalo sampe anaknya atau terus dia akan mikir kalo semua laki-laki sama aja, atau semua perempuan sama aja. Dia jadi kehilangan rasa kepercayaan pada sebuah hubungan. Bahkan lebih parahnya lagi sampe berimbas pada kasus suka sesama jenis. Gue punya temen yang pernah cerita kalo dia gak lagi suka sama lawan jenis karena dia liat figur salah satu orang tuanya yang bikin dia kecewa, kemudian dia beranggapan bahwa semua sama aja. haduh.


Pahit banget ya dampaknya? Jadi menurut kalian sugar daddy itu semanis sugar, gak? 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Singkat (Virtual Feeling #2)

Marigold

Deep talk