Love without limits

Image result for bersyukur dalam kekurangan fisik
Source image: https://www.google.co.id/
Sebenernya udah dari beberapa hari yang lalu mau cerita kejadian yang membuat gue terkagum-kagum, kejadian yang selama ini belom pernah gue saksikan secara langsung di depan mata kepala gue sendiri. Salah satu dari sekian banyak kejadian yang mengingatkan gue (lagi dan lagi) bahwa gue harus terus bersyukur atas semua hal yang ada di hidup gue saat ini. Hal yang kadangkala luput dari rasa syukur.

Tepatnya tanggal 01-02 Juli 2018 kemarin,  kegiatan test event Asian Paragames 2018 diselenggarakan di Jakarta, Gelora Bung Karno tepatnya. Saat itu stadion Aquatic GBK lagi riuh dengan teriakan teriakan semangat, semua mata tertuju pada satu titik dimana titik tersebut seakan menjadi saksi bahwa perjuangan sedang berlangsung, titik itu berada tepat di kolam renang. 

Para panitia pelaksana serta volunteer sedang berlalu lalang menjalankan tugasnya, saat itu adzan Dzuhur berkumandang, tidak terlalu lantang memang, namun masih bisa didengar, segala hiruk pikuk seketika meredam. Namun lagu Indonesia Raya tetap terdengar jelas bersanding dengan suara Adzan.

Gue dan teman lainnya berjalan menuju musholla, ketika telah selesai berwudhu dan memasuki ruang musholla gue melihat satu pemandangan yang telah gue sebutkan diatas, kejadian yang membuat gue seribu kali lebih kagum terhadap teman-teman luar biasa gue.

Mereka, ditengah keterbatasan fisik, masih menyempatkan menunjukkan rasa cintanya melalui doa-doa dalam solatnya.
Melaksanakan gerakan demi gerakan dengan satu kaki, satu tangan dan keterbatasan lainnya bukan hal yang mudah. Seringkali mengeluh lelah ketika imam membaca doa yang panjang membuat kita seharusnya malu. Membuat kita seharusnya berkaca, sampai mana letak cinta kita pada Tuhan kita?

Mereka rela meninggalkan tongkat yang biasanya membantu menopang dirinya, seakan menunjukkan bahwa ketika bersama Tuhannya semua terasa mudah tanpa ada bantuan lain selain dari Tuhan. Percaya bahwa kekuatan Tuhan akan terus membantunya berdiri dan melakukan gerakan dalam solatnya. Sungguh rasa yang luar biasa.

Meski gue tahu cinta manusia selalu memiliki batasan, karena kita tidak abadi, hanya Tuhan yang abadi, tapi yang mereka perlihatkan pada gue cukup membuat gue yakin bahwa mereka mencintai Tuhan tanpa batas meskipun mereka ada dalam keterbatasan. Semoga cinta mereka pada Tuhan selalu memberikan mereka keikhlasan dan keteguhan dalam menjalani tantangan demi tantangan kehidupan.

dan bagi gue saat itu, mereka bukan hanya sedang berjuang di kolam renang melainkan berjuang juga di musholla, berjuang untuk terus bersyukur mengalahkan keterbatasan yang mereka miliki. Berjuang untuk memenuhi panggilan dari sang pencipta, berjuang untuk selalu mencintai tanpa batas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Singkat (Virtual Feeling #2)

Marigold

Deep talk