Belajar menerima

Darimu aku belajar menerima kekalahan.
Aku belajar menerima bahwa tidak semua yang kita inginkan harus selalu menjadi kenyataan.
Kamu datang dengan keadaan yang berantakan.
Katamu hatimu telah hilang.

Tidak apa-apa, bagiku segala hal yang telah kamu lakukan adalah hal yang terbaik untuk hidupmu.
Kamu telah memutuskan yang terbaik.
Kalau ada suatu hal yang mengganggumu untuk terus berlari mengejar apa yang kamu inginkan, kembalilah, mari melangkah bersamaku. 

Aku tidak pernah berjanji tidak akan membuatmu kecewa,
Bagaimanapun aku manusia,
Sekeras apapun aku mencoba untuk tidak melukaimu,
Akan ada saatnya kamu terluka akibat perilaku-ku,
Tapi percayalah, aku tidak pernah dengan sengaja melukaimu.

Tapi kecewaku ketika mengetahui keputusanmu,
Kamu pergi tanpa pamit,
Tidak pernahkah terlintas dalam pikiranmu untuk mengucapkan kata selamat tinggal?
Mengapa?
Apa karena kamu memang tidak pernah tinggal?
Kamu tidak pernah tinggal di sini, bersamaku.

Hanya aku yang hampir tinggal bersamamu.
Membuka cerita tentangku padamu, hampir bersamamu.
Kata hampir yang selalu tragis untuk didengar.

Mungkin bagimu semua hanya pengisi dikala sepi,
Kamu bilang takut melukaiku jika bersama,
Tapi kini kamu telah melukaiku tanpa kita harus bersama.

Kamu tidak jauh berbeda.

Satu hal yang harus kamu ketahui,
Aku tidak pernah berharap selalu bahagia,
Aku tidak pernah berkhayal untuk tidak pernah terluka.
Tetapi aku pernah memiliki mimpi untuk tetap bersamamu,
Saat luka maupun suka,
Berjalan bersamamu,
Menghabiskan waktu dengan canda bersamamu.

Tapi tenang,
Kini semua telah hilang.
Aku telah belajar menerima kepergianmu.
Aku telah belajar menerima bahwa kini tawa harus terganti kecewa.

Pergilah, jangan kembali.
Sekalipun untuk menanyakan kabar.
Akan aku jelaskan kabarku terlebih dahulu, sebelum kamu bertanya.
Aku pasti baik-baik saja, aku harus baik-baik saja.
Jadi jangan bertanya.
Terus melangkahlah.
Karena aku bukan tempat singgah dikala sepimu.

Kamu layak bahagia,
Begitu pula aku,
Kamu tidak mau mengecawakanku, bukan?
Cukup dengan tidak kembali.
Untuk alasan apapun.
Itu saja.

Setidaknya aku berusaha memudahkanmu, kamu tidak perlu repot-repot menjelaskan bukan? aku sudah terima apapun alasan yang kamu simpan tanpa kuketahui.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Singkat (Virtual Feeling #2)

Marigold

Deep talk