Melawan kebencian dengan cinta
Menjadi Indonesia berarti siap untuk menanamkan rasa toleransi dalam keragaman, siap untuk memahami serta menjalankan nilai-nilai pancasila. Indonesia negeri yang lahir dari beribu perbedaan tetapi tumbuh dari satu persamaan. Tumbuh dari nilai-nilai kesatuan dalam Bhineka Tunggal Ika.
Source image: https://www.google.co.id/ |
Sedih rasanya ketika mendengar dan melihat berita yang marak diperbincangkan pada minggu ini.
Sedih rasanya mengetahui bahwa di dalam Indonesia masih ada jiwa-jiwa yang hatinya tertanam kebencian terhadap orang lain bahkan terhadap suatu kaum.
Sedih rasanya ketika melihat Indonesia menjadi saksi akan bibit-bibit kebencian yang kian disebarkan oleh suatu kelompok yang memiliki paham yang keliru. Kelompok yang tega membunuh jiwa-jiwa lainnya. Kelompok yang tega menebar ketakutan dan kebencian. Kelompok yang tega membuat kericuhan bahkan kerusakan.
Haruskah Indonesia menjadi seperti ini? Haruskah dunia menjadi seperti ini?
Sebagian umat manusia sedang bahagia karena akan datangnya bulan yang suci namun kini resah ketika terdengar kabar yang memilukan. Saudara sebangsa bahkan seagama kami menjadi korban dari kesesatan suatu golongan.
Kata apalagi yang pantas gue sematkan pada manusia yang mengatas namakan Tuhan untuk melukai orang lain? berteriak mengagungkan nama Tuhan tetapi melukai orang lain, membunuh sesama manusia.
Tuhan tidak pernah mengajarkan hambanya untuk menyakiti orang lain. Agama tidak pernah memerintahkan penganutnya untuk berbuat keji. Kitab suci tidak pernah meminta agar manusia membunuh manusia lainnya yang berbeda pikiran dan kepercayaan. Tidak.
Kasus di Depok dan Surabaya (bahkan banyak kasus lainnya) menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia masih harus membenahi pikiran, hati dan perilaku. Masih harus memahami bagaimana seharusnya menghargai perbedaan, masih harus belajar menanamkan sikap hormat pada manusia dan kepercayaan lain yang dianutnya, masih harus kembali ke kitab suci. Kembali ke Tuhan. Manusia bisa salah, entah guru ngaji, entah pendeta, atau apapun namanya. Guru ngaji gue pernah berkata bahwa "Jangan hanya menjadikan manusia sebagai pedoman, kita harus kembali lagi ke kitab suci. Manusia bisa salah, bisa tersesat."
Penuhilah dunia dengan ucapan dan perilaku manis, hiasilah dunia dengan kedamaian, kejujuran, dan cinta. Lewat cinta kepada sesama mahkluk ciptaan Tuhan kita dapat melawan kebencian, lewat cinta kita bisa melawan kesesatan. Lewat cinta kepada Tuhan kita bisa menghargai perbedaan yang manusia lain miliki. Jika Tuhan saja menyeru kita untuk berdamai dan mencintai sesama mahluk ciptaannya, mengapa kita sibuk menyakiti?
Jangan takut, kita ada untuk menjaga Indonesia, kita bersatu untuk melawan kebencian, melawan teror demi teror yang hadir untuk memecah belah kita. Kita Indonesia tidak akan terpecah karena teror kebencian, karena gue percaya, Indonesia masih punya alasan untuk tetap bersatu, alasan tersebut ialah cinta. Cinta kepada mahluk ciptaan Tuhan, cinta kepada tanah air, serta cinta kepada Tuhan.
Source image: https://www.google.co.id/ |
Mereka menyakiti orang lain dan berteriak bahwa Tuhan akan bersama mereka, bagaimana bisa? Sementara Tuhan sangat melarang melakukan perbuatan keji. Ingat, melukai bahkan membunuh orang lain adalah perbuatan keji.
"Sesungguhnya Allah SWT menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebaikan, memberi bantuan kepada kerabat; dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepada kamu agar kamu dapat mengambil pelajaran." (An-Nahl: 90)
"Inilah Perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu." (Yohanes 15: 12)
"Inilah Perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu." (Yohanes 15: 12)
"Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan. (Al-A'raf: 56)
"Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu." (Matius 5: 44)
"Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih." (Yohanes 4: 7-8 TB)
See? Bagaimana indahnya kitab suci mengajarkan kita tentang kasih cinta dan kebaikan. Alqur'an dan Bible berisi seruan kebaikan. Gue sangat percaya bahwa tidak ada agama yang menyeru kita pada sesuatu yang jahat. Bahkan kitab suci menyeru kita untuk menolong, mengasihi, dan mendoakan yang baik untuk musuh kita. Begitu indah dan menenangkan.
Dan bukan rahasia lagi jika kasus ini menyebabkan teman-teman atau bahkan saudara kita mendapat diskriminasi dari berbagai kalangan. Mereka yang berhasil terprovokasi jadi memandang bahwa orang dengan "penampilan" atau bahkan "agama" tertentu dinilai dapat membahayakan lingkungannya. Akibatnya suatu agama mendapat penilaian yang keliru bahkan hinga mendapat kecaman dari berbagai pihak (terlebih lagi di beberapa negara).
Bukan hanya itu, di sisi lain, minioritas di negara ini menjadi tidak tenang ketika beribadah. Jangan sampai mereka berpikir bahwa negara ini bukanlah rumahnya. Jangan sampai Indonesia mengalami perpecahan, jangan biarkan kelompok tersebut berhasil menanamkan kebencian di hati kita akan suatu agama dan pemeluknya.
Negara ini, ialah rumah bagi rakyatnya, tidak peduli apapun agama yang ia peluk atau bagaimanapun penampilannya, selama ia dapat mengamalkan nilai Pancasila dan ke-Bhinekaan maka ia adalah bagian dari Indonesia, kita memiliki hak untuk hidup dengan tenang (termasuk beribadah dengan tenang). Karena Indonesia bukan milik satu agama tertentu, apalagi milik suatu golongan yang mengatasnamakan agama. Indonesia milik kita semua, rakyat Indonesia yang mampu menjalankan nilai nilai Pancasila dan ke-Bhinekaan.
Pengingat untuk diri sendiri: Daripada menyebarkan foto korban tanpa kepentingan apapun, lebih baik berdoa dan bersatu untuk saling menguatkan, bersama untuk melawan rasa takut, bersama menebar cinta untuk melawan kebencian di dunia ini. Kita tidak boleh diam, kita harus berani bersuara untuk melawan kekejian, melawan kejahatan. Melawan perpecah belahan Indonesia.
Ehya, Makasih ya buat temen-temen, Kristie dan Elsa atas diskusi kecilnya. Makasih atas wawasan baru yang kalian kasih buat aku, aku percaya agama yang kalian anut adalah agama yang penuh cinta kasih, pun dengan agama yang aku anut. Semoga kita semua dapat menjalankan apa yang diperintahkan kitab suci kita ya, Aku dengan Al-Qur'anku dan kalian dengan Bible kalian, seruan kebaikan yang indah dan penuh cinta.
Aku turut berduka cita juga untuk saudara sebangsaku yang menjadi korban atas kejadian hari ini ataupun hari-hari sebelumnya. Semoga Tuhan memberikan surga pada mereka.
Semoga kalian bisa beribadah dengan tenang sama seperti kita, semoga Tuhan selalu menjaga kalian, menjaga kita, serta menjaga segenap bangsa Indonesia. Aamiin.
Ohya ada kata penuh kasih dari dua orang teman, Kristie dan Elsa.
Begitu indah bukan? Lalu apa alasan kita untuk saling membenci jika kita dapat saling mencintai? Kami tidak takut karena kami bersama.
Mari saling menjaga dan mencintai, tetap berpikir jernih dan tidak terprovokasi. 💓
Komentar
Posting Komentar