Sentuhan tangan seorang public figure

Menjadi seorang public figure bukan perkara mudah, bukan tentang seberapa banyak lo telah dikenal, bukan juga tentang seberapa banyak lo mendapatkan pengikut di sosial media. Menjadi seorang public figure berarti merelakan satu ruang dihidup lo untuk  'orang lain' melihatnya. Menjadi seorang public figure sudah seharusnya siap untuk menjadi sorotan dunia. Seharusnya seorang public figure memahami bahwa apapun tindak tanduk yang dilakukan akan selalu menuai kontroversi di kalangan masyarakat yang melihatnya. 

Seperti halnya pengacara yang saat ini sedang menjadi sorotan beberapa influencer media sosial. Video singkat yang berisi tentang seorang public figure yang tengah memberikan saran kepada seorang perempuan. Jika dilihat dari isi saran tersebut memang tidak ada yang salah, saran yang akan membuat kita mengangguk-anggukan kepala jika mendengarnya. Kalimat demi kalimat menyiratkan tentang bagaimana perempuan seharusnya bersikap agar tidak dengan mudahnya dijatuhkan harkat dan martabatnya oleh kaum laki-laki.

Namun mari bergeser sedikit, Ketika telinga tidak menemukan sesuatu yang salah dari isi video tersebut kini saatnya mata yang menjalankan tugasnya, melihat dan menemukan. Ternyata mata dengan mudahnya untuk menemukan "ketidaksesuaian" antara apa yang diucapkan oleh seorang public figure tersebut dengan apa yang "dilakukannya".

Gue pribadi menyayangkan sekali jika video yang berisikan saran yang baik harus dibumbui dengan perilaku yang "kurang sesuai". Dalam video yang ada di akun pribadinya, seorang public figure yang notabennya seorang pengacara dengan santainya meletakan tangan diatas bahu perempuan tersebut, bukan hanya itu, video tersebut juga diakhiri dengan sang pengacara yang menyentuh pipi sang perempuan dengan sengaja ketika ia telah selesai memberikan saran, bahkan bisa dibilang memberikan 'elusan' diatas pipi sang perempuan.

Mungkin perilaku seperti ini memiliki berbagai sudut pandang yang berbeda, tergantung dari mana kita melihatnya. Kali ini gue akan memakai kaca mata gue dalam melihat persoalan ini. Jujur gue merasa perilaku tersebut kurang tepat, rasanya seperti ada nilai ketidaksopanan dalam video itu. Seorang perempuan dengan mudahnya diperlakukan seenaknya dengan dalih itu bentuk 'kasih sayang' atau 'pengindahan' atas perempuan, nyatanya perilaku-perilaku tersebut bukannya malah mengindahkan perempuan yang ada malah menjatuhkan harga diri perempuan karena dinilai sangat mudah untuk diperlakukan seenaknya. Meski dalam video tersebut ekspresi perempuan tidak menunjukkan "sesuatu yang salah", entah memang karena perempuan tersebut menerimanya dengan lapang dada atau malah menahannya agar tidak melakukan perlawanan yang nantinya akan berdampak pada hidupnya.

Pada sebagian mata masyarakat hal ini adalah hal biasa, hal biasa dimana perempuan dapat 'disentuh' dengan mudahnya, dimana perempuan dianggap tidak akan melakukan perlawanan jika diberikan sentuhan-sentuhan kecil yang mengatasnamakan kasih sayang ataupun bentuk pengindahan. Pandangan gue melihat bahwa perilaku-perilaku tersebut lambat laun akan membuat harga diri seorang perempuan kian menyusut, perempuan bukan lagi dilihat sebagai seorang individu yang harus dihargai melainkan sebagai "objek keindahan" yang siapa saja boleh menyentuhnya asal menyentuhnya dengan ujaran keindahan, maka tidak akan dianggap sebagai pelecehan. wow, kian beruntungnya kaum laki-laki.

Seperti yang dikatakan seorang influencer dalam media sosial, yaitu kak Gita Savitri, ia berpendapat bahwa seorang laki-laki tidak boleh megang-megang perempuan yang bukan haknya (contoh: istrinya) dan perilaku tersebut dapat dianggap sebagai harrasment.

Gue menyetujui anggapan kak Gita, ketika seorang laki-laki dengan seenaknya menyentuh-nyentuh perempuan yang bukan haknya (disini bukan laki-laki nyentuh perempuan doang sih melainkan bisa sebaliknya) maka perilaku tersebut dapat digolongkan sebagai pelecehan, terlebih lagi tidak ada kepentingan dalam sentuhan tersebut, gue mengambil contoh seorang dokter yang memberikan sentuhan karena "kebutuhan" dalam proses pemeriksaan, jika memang sudah diluar kebutuhan artinya sudah termasuk perilaku pelecehan. Seperti video tersebut, meski tidak ada adegan sentuhan pada pipi perempuan ataupun tangan seorang pengacara tersebut tidak bertengger di bahu perempuan itu, video tersebut akan tetap tersampaikan isinya. Artinya perilaku tersebut tidak dibutuhkan.

Ketika beberapa orang mencoba untuk mengingatkan bahwa perilaku tersebut kurang tepat ada pula yang menganggap bahwa teguran tersebut adalah hal yang "berlebihan", memang anggapan orang berbeda-beda, kita tidak bisa memaksa mereka untuk berpikiran yang sama dengan kita, bisa saja dia yang mempertahankan anggapan bahwa menyentuh perempuan lain dengan seenaknya adalah hal yang biasa saja mungkin telah menjadi kebiasaan dalam hidupnya. Maka dari itu, selagi hal ini belum berurat berakar dalam budaya kita perlu lah dikurangi dan diingatkan kepada siapa saja yang sadar atau tanpa sadar berperilaku seperti itu.

Ohya, memang hak beliau untuk memposting vide-video apapun namun beliau juga harus sadar bahwa beliau seorang yang "berpengaruh" tidak sedikit yang mengenal namanya, bukankah sebaiknya beliau sadar akan konsekuensi yang didapat saat menjadi seorang public figure? maka tidak salah pula jika sebagian masyarakat berusaha untuk mengingatkan bahwa perilaku beliau kurang tepat dan dinilai sebagai bentuk ketidaksopanan yang harus dihentikan. 

Netizen/masyarakat menegur karena mereka sadar bahwa jika hal tersebut didiamkan akan semakin membahayakan untuk harga diri kaum perempuan, mereka sedang mencoba untuk mengembalikan kodrat perempuan untuk dihargai, seperti nabi Muhammad SAW memuliakan perempuan, jadi jika sebagian kalian merasa disentuh dan dielus-elus dengan orang lain adalah hal yang biasa saja dan bukan dianggap sebagai pelecehan yasudah itu hak lo, jangan paksa perempuan lain yang merasa terganggu dengan hal itu untuk menjadi biasa saja seperti lo. Mungkin memang masih ada perempuan yang tidak menganggap penting sebuah harga diri. 

Mungkin kesalahan terletak jika masyarakat/netizen menegurnya dengan cara yang tidak sopan karena seperti apapun beliau, beliau tetap seseorang yang perlu dihormati, tegur beliau dengan santun, dan ingatkan bahwa perilaku beliau tidak tepat dan tidak pantas untuk dibiasakan.

Jangan benci orangnya tapi bencilah perilakunya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Singkat (Virtual Feeling #2)

Marigold

Deep talk