Hazel, aren't you? #1
*ting*
Notifikasi line ku berbunyi, ku rogoh ranselku untuk mengambil hp.
Hazel added you
"apa aku add back saja, ya?" tanyaku pada diri sendiri.
*ting*
hp ku kembali bergetar, ku buka room chat dengan nama yang baru saja menjadi fokus pikiranku.
kenapa?
aneh. batinku. mengapa orang ini tiba-tiba mengechat seperti ini?
balasku.
kenapa tidak mengaddback-ku?
ehm, tidak juga.
ya.
Notifikasi line ku berbunyi, ku rogoh ranselku untuk mengambil hp.
Hazel added you
Aku mengernyitkan dahiku.
"Hazel? apa aku punya teman yang namanya Hazel?"
aku menggeleng sendiri meyakini bahwa aku tidak memiliki teman bernama Hazel. Ah, lagi pula teman-temanku tidak ada yang namanya ala bule seperti ini.
"apa aku add back saja, ya?" tanyaku pada diri sendiri.
*ting*
hp ku kembali bergetar, ku buka room chat dengan nama yang baru saja menjadi fokus pikiranku.
kenapa?
aneh. batinku. mengapa orang ini tiba-tiba mengechat seperti ini?
kenapa apanya?
balasku.
kenapa tidak mengaddback-ku?
sepertinya kamu berharap sekali?
ehm, tidak juga.
hanya itu?
ya.
kamu ini siapa?
kamu tidak bisa membaca, ya?
lalu mengapa aku bisa membalas pesanmu?
hanya kau yang tahu.
bukannya aku sudah memasang namaku dengan jelas?
ya.
kamu tidak perlu mengenalkan diri.
tapi aku tidak melakukannya.
tapi kamu ingin.
apakah kamu peramal?
mungkin, tidak tahu juga.
tidak jelas.
karena aku tidak memasang poto profile.
aku tahu.
ternyata kamu tidak buta.
mengapa kamu tidak menggunakan nama asli?
tidak ingin.
apa kamu pencuri hp?
sedang berkhayal?
tidak juga.
aku menghembuskan nafas panjang dengan frustasi.
apakah mukamu jelek?
jika iya?
pantas saja kamu tidak menggunakan poto profile juga.
sama sepertimu.
berarti kita jelek.
hanya kau.
apa kau peramal?
jangan membalikan ucapanku?
aku tidak membalikannya, jika aku membalikannya, kalimatnya akan seperti ini,
lamarep uak apa?
haha lucu sekali.
biasa saja.
baru saja aku ingin mengetikkan balasan untuk pesan tersebut, kereta yang ingin ku naiki sudah muncul, setelah kereta berhenti dengan sigap ku langkahkan kakikku memasuki gerbong kereta tersebut, kereta pagi ini tidak terlalu ramai seperti biasanya, aku dapat bernafas lega hari ini.
apa kau sudah menaiki keretanya?
apa kau penguntit?
kau bukan orang yang harus aku untit.
lalu? mengapa kau tahu?
karena aku menaikki kereta yang sama.
siapa sebenarnya kamu?
Komentar
Posting Komentar