Krisis kemanusiaan
Nyakitin ya denger berita yang baru aja ramai diperbincangkan, tagar #JusticeforAudrey sudah ramai terlihat, meski kebenaran yang terjadi belum terungkap. Bagaimanapun memang seharusnya hukum dan keadilan berada di pihak korban. Apa yang dilakukan pelaku bukan lagi sesuatu yang bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan, bukan sesuatu yang bisa dilupakan begitu saja hanya karena pelaku masih di bawah umur, tidak.
Jika hukum tidak dapat bertindak tegas dan membiarkan pelaku tidak menerima hukuman yang setimpal maka jangan salahkan ke depannya akan muncul korban lainnya. Jangan salahkan jika ada pelaku di bawah umur yang melakukan tindakan keji lainnya. Seperti kasus yang sudah terjadi dan terselesaikan begitu saja, kasus siswa yang menganiaya gurunya dan melakukan tindakan asusila dan kasusnya mendapatkan maaf begitu saja. Katanya khawatir akan masa depan pelaku tapi tidak khawatir dengan masa depan korban? such a crazy thing called savage.
Hal gila apapun yang dilakukan pelaku terhadap korban sudah dapat dikatakan perbuatan biadab yang dapat mempengaruhi mental korban ke depannya. Bahkan gue pribadi yang hanya membaca berbagai berita tentang pembulyan yang beredar, tidak menyangka, bahwa hal tersebut dilakukan oleh perempuan kepada perempuan atau dilakukan seorang anak sekolah dasar terhadap temannya, serta kepada seorang murid terhadap guru. Wtf, you're a cutie little girl/boy but what you do such a devil, even the devil shame of you, girl.
Iblis aja bisa minder kali sama kelakuan manusia jaman sekarang.
Mereka (pelaku) pernah ngebayangin gak, sih, suatu saat apa yang mereka lakukan bisa saja terjadi kepada generasi mereka selanjutnya? bahkan dunia berputar, bisa saja sekarang mereka yang melakukan tetapi bagaimana jika suatu saat mereka yang ada di pihak korban atau malah mereka yang menjadi korbannya? No, i hope that will never happen. Even though to someone who hurt me though, I never wanted that to happen, because 'just' hearing it away has ruined me.
Karena sampai kapanpun korban tidak akan pernah melupakan kejadian yang paling menyeramkan dalam hidupnya. Lo bisa aja berdosa sama Tuhan dan meminta maaf, tetapi kalau lo berbuat dosa sama manusia lainnya? belom tentu manusia tersebut akan memaafkan juga. Bagi gue, korban berhak marah, berhak benci, bahkan berhak untuk memilih tidak memaafkan pelaku (sorry, I'm not someone with an heart like an angel).
Hal yang terjadi saat ini satu sisi menambah kekhwatiran gue sebagai calon ibu, lebih luas lagi, anak-anak didik gue, anak-anak yang sempet gue temenin belajar, anak-anak yang ada di sekitar gue, anak-anak yang ada di negara ini, bahkan dunia ini, Is the world even more sinister? is the world still suitable for my children later?
Dibalik rasa kecewa gue terhadap pelaku pembulyan dan rasa respect serta empati gue terhadap korban, gue juga menyadari satu hal, hal yang terjadi saat ini adalah krisis rasa kemanusiaan, gue memang melihat dunia masih dipenuhi dengan manusia, namun tidak dengan rasa kemanusiaan. Satu hal besar tersebut membuat gue semakin sadar bahwa ini tanggung jawab gue, tanggung jawab kita semua untuk membenahi ini, bukan hanya tanggung jawab menteri pendidikan untuk memberikan pendidikan karakter namun perlu dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak, education for all and from all. Kurikulum pendidikan karakter yang bagus tidak akan berjalan dengan baik dan tidak akan berdampak baik jika tidak ada sumber daya manusia yang berkualitas pula, pelaku pendidikan perlu lebih difokuskan sehingga dapat menjadi media dalam menanamkan den menerapkan pendidikan karakter yang sebenarnya sudah digaungkan, pendidikan karakter jangan hanya menjadi wacana, jangan hanya menjadi judul tanpa isi yang akhirnya hanya berakhir ilusi.
Semua pihak dapat ikut andil dalam perubahan dunia menjadi lebih baik, semua pihak tanpa terkecuali dapat mengambil peran dalam pengamalan pendidikan karakter yang sesungguhnya. Kita tidak boleh diam, kita tidak boleh menganggap dunia sedang baik-baik saja dan akan selalu baik-baik saja. Dimulai dari dalam kita sendiri, mari lakukan perubahan, untuk dunia lebih baik.
Krisis kemanusiaan bukan karena dunia kekurangan manusia, melainkan karena manusia yang kehilangan rasa saling menghargai. Jangan biarkan ada korban lainnya, jangan biarkan dunia menjadi gelap, mari tebarkan cinta kepada sesama, untuk dunia lebih baik.
Soal Audrey dan permasalahannya, kita tidak tahu siapa yang seharusnya berada dalam sebutan "korban", karena sampai saat ini kasus ini masih diusut. Tetapi buat gue, bagaimanapun kebenarannya nanti, yang menjadi permasalahannya adalah berbahayanya kasus pembullyan. Ini bukan tentang lagi tentang Audrey tetapi tentang moral. Mau siapapun yang salah, tetap saja pembullyan tetap tidak dibenarkan.
Komentar
Posting Komentar