Mencintai diri sendiri

Gue gak pernah mempercayakan diri gue pada laki-laki yang tidak mencintai dirinya sendiri.

Kalian pasti sering banget ya nemuin seseorang yang mengecilkan dirinya dengan kadar yang berlebih atau seseorang yang mencari perhatian dengan cara menunjukkan rasa kesepiannya kepada orang lain. gue bukan tipe perempuan yang ilfeel dengan fisik seseorang, terserah mau muka dia begimane kek, tingkah dia seabsurd begimane juga, asal jangan lakuin dua hal itu. i'm seriously, setampan apapun laki-laki kalau dia menunjukkan rasa kesepiannya secara gamblang atau menunjukkan ketidakpercayaan dirinya dengan kadar yang berlebih membuat gue berhenti untuk mengaguminya.


Bagi gue, seseorang yang tidak percaya akan dirinya sendiri belum pantas untuk mencintai orang lain. okelah memang setiap orang harus memiliki rasa rendah hati, tapi bukan rendah diri juga. Mereka yang terlalu mengecilkan dirinya bagi gue sama saja dengan mengecilkan Tuhannya. Tuhan sudah menciptakan setiap manusia dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing. kalo dirasa kekurangan lo lebih besar daripada kelebihan lo artinya lo belom tahu aja gimana caranya untuk bersyukur. gue sendiri pernah ada di fase ini, fase dimana gue gak percaya akan diri gue sendiri, lihat yang jauh cantik dari gue, gue minder, lihat yang bisa ngelakuin ini dan itu gue minder juga, pokoknya gak banget lah, sampai akhirnya gue menyadari satu hal, bahwa tidak pernah ada tolak ukur yang mutlak agar seseorang dapat dikatakan sempurna.

Iya, sempurna itu relatif banget, sempurna menurut gue beda dengan sempurna menurut lo. begitu juga kelebihan ataupun kekurangan, menurut gue kekurangan dan kelebihan bersifat relatif, misalnya gini, untuk sebagian orang gigi gingsul itu merupakan kekurangan yang akan mengganggu penampilannya tapi enggak buat sebagian orang yang menganggap bahwa gingsul itu membuat kesan lebih manis, atau ada juga sebagian orang yang paling tidak suka jika kulitnya terbakar sinar matahari karena dapat membuat kulitnya terlihat gelap, namun sebagian orang ada yang rela menghabiskan waktunya untuk berjemur hanya agar kulitnya terlihat menggelap. so? jangan mengecilkan diri lo hanya karena warna kulit lo berbeda dengan orang lain, jangan mengecilkan diri lo hanya karena orang lain bisa melakukan apa yang lo gak bisa lakukan. belom tentu dia bisa melakukan apa yang lo bisa lakukkan, kan? 

Jangan bandingkan kemampuan renang seekor ikan dengan seekor burung. 
karena hal tersebut bukan hal yang dapat dibandingkan. sama kayak apa yang ada di diri lo, jangan pernah bandingkan dengan orang lain, serius deh, itu gak ada manfaatnya kecuali buang-buang waktu doang. kecuali lo bandingkan dalam rangka dijadikan sebagai motivasi, misalnya ketika gue melihat seseorang yang rajin sekali ibadahnya, sementara gue sendiri kok males-malesan, nah di kondisi tersebut barulah ilmu banding-membandingkan perlu dikeluarkan. tapi jangan hanya membandingkan tanpa action, nanti yang ada waktu yang kita punya terbuang juga, kita hanya sibuk banding-bandingin doang tapi malah tetep males-malesan lagi-_-"


Selain harus belajar lebih percaya diri kita juga harus belajar untuk mencintai diri kita sendiri dengan cara tidak meratapi rasa sepi kita dihadapan orang banyak secara gamblang. terutama buat jomlo nih, termasuk gue hahaha!
Mblo, pahamilah, bahwa sepimu adalah kesempatanmu agar lebih dekat dengan penciptamu. jangan sia-siakan itu, mblo. ahseek wkwkwk.
ketika gue deket dengan laki-laki dan laki-laki tersebut secara blak-blakkan menunjukkan bahwa dia "kurang perhatian" atau "kesepian" udah gak menarik lagi buat gue. bagi gue, laki-laki yang bisa mencintai dirinya sendiri adalah laki-laki terkeren di dunia, laki-laki yang bisa menikmati waktu sendirinya, bukan malah mencari-cari teman untuk menepis sepinya. 
percaya atau tidak, gue pernah menemukan laki-laki model gini. di kereta tepatnya, secara gak sengaja mata gue menangkap getaran orang keren (halah) wkwk, laki-laki di sudut kereta yang tangan kirinya sedang memegang buku, entah buku apa, laki-laki yang terlihat sangat menikmati kesendiriannya, laki-laki yang bisa larut dalam kesendiriannya di dalam tempat ramai sekalipun. ah sayang banget gue harus berhenti melihat senyum yang dia hasilkan dari imajinya. rasanya ketika dia keluar dari kereta, pengen gue tarik ajatuh dia (kok serem) hahaha.

Menikmati kesendirian bukan berarti anti sosial, bukan malah membuat lo lupa akan sekeliling lo, ogah dimintai tolong, menghindari kontak mata pada lawan bicara dan hal lainnya. bukan seperti itu. 
menikmati kesendirian berarti kita tidak merasa terganggu ketika tidak ada teman disamping kita, tidak meratapi sepi dengan cara memelas perhatian dan juga mampu membunuh waktu dengan hal yang kita sukai.

Belajarlah mencintai diri kita sendiri, belajar percaya bahwa lo memiliki kekuatan tersendiri, kekuatan yang belum tentu orang lain miliki, belajar menerima perbedaan diri lo dengan orang lain. belajar dan belajar lagi, sampai kita sendiri lupa bahwa kita sedang belajar. itu artinya kita telah menikmati proses belajar tersebut.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Singkat (Virtual Feeling #2)

Marigold

Deep talk