Tidak lagi
Ke mana ya diri saya?
Beberapa bulan ini, lebih
tepatnya sejak tahun ini saya kehilangan semangat untuk bercerita di blog saya,
bukan karena saya berhenti menulis sih, saya tetap menulis meski tidak seaktif tahun lalu.
Saya juga merasa diri saya gak
utuh, dulu setiap satu-tiga kali sebulan saya selalu menghabiskan waktu hanya
bersama diri saya sendiri, menghabiskan waktu ke perpustakaan, menjelajahi
bacaan bacaan yang membuat saya seperti diterapi dari segala masalah dan rasa
lelah, jika saya ingin saya menghabiskan waktu seharian hanya untuk menulis,
mengamati tingkah-tingkah orang lain. Pergi ke bioskop sendiri, menonton film
yang saya pilih, setelah itu pergi makan, entah hanya di kaki lima ataupun di
restoran dalam mall. Saya juga sering mengunjungi tempat-tempat wisata sendiri,
pergi ke galeri seni, ke museum, ataupun tempat-tempat lainnya di Jakarta.
Setelah itu saya merasa bahagia kembali, saya merasa hidup kembali.
Tapi kenapa ya akhir-akhir ini
saya tidak bisa?
Saya tidak bersemangat bahkan
saat melakukan hobi saya.
Saat saya
mencoba pergi sendiri, saya merasa kosong, entah pikiran saya terbang ke mana.
Seperti ada yang hilang dan kurang. Saya juga selalu mencari alasan untuk tidak
menghabiskan waktu di luar dengan diri saya sendiri, saya selalu mencari alasan
untuk menggagalkan rencana tersebut.
“Apa mending
uangnya di tabung aja, ya?”
“Kayaknya
mending di rumah deh.”
“Gak semangat.”
Kata-kata yang
dulu aneh banget buat saya ucapin. Dulu, se-enggak punya uangnya saya, ketika
saya merasa perlu menterapi diri sendiri saya tetap akan keluar, meskipun hanya
pergi ke tempat wisata Jakarta yang tidak berbayar, saya selalu punya ruang
untuk diri saya sendiri, saya pun selalu bersemangat ketika melakukan hobi
saya, dulu.
Aneh, sekarang
saya merasa banyak orang yang dekat dengan saya tapi tidak benar-benar saya
merasa menjadi diri saya sendiri. Mereka sama sekali tidak salah, hanya saya
saja yang sedang mencari di mana diri saya yang sebenarnya sedang bersembunyi?
Kalo boleh jujur saya rindu
sekali untuk ditanya kapan menulis lagi, mungkin salah satu semangat saya dari
situ, saat ada yang menyempatkan diri membaca tulisan saya dan antusias
bertanya tentang itu. Semenjak tahun ini tidak pernah ada yg bertanya tentang
itu kepada saya. Semua hanya sibuk bertanya sudah sejauh mana pencapaian yang
saya lakukan? Kapan saya selesai skripsi, kapan saya sidang, kapan saya wisuda,
kapan saya akan memulai kerja. Pertanyaan kapan kapan dan kapan yang membuat
saya malah semakin terfokus untuk mengejar target sampai akhirnya saya merasa
asing dengan diri saya sendiri.
Saya juga merasa jarak antara
saya dan teman-teman sudah semakin jauh. Apa sih yang selama ini saya lakukan?
Apa sih yang sedang saya cari sampai saya lupa melibatkan diri saya sendiri? Ini yang sebenarnya sangat saya takuti, saya sudah tidak merasa nyaman dengan diri saya sendiri.
Ohya, sebenarnya ada seseorang yang
saya sangat menyayangkan sekali kepergiannya, jika kamu masih membaca ini (walaupun
tidak mungkin) saya ingin kamu kembali. Dan jika kamu merasa, ada banyak hal
yang ingin sekali saya bahas dengan kamu, seperti dulu, entah itu obrolan penting atau hanya sekedar guyonan yang membuat sakit kepala. Semoga suatu saat kita bisa berbincang lagi ya, semoga.
Satu yang perlu kamu tahu, entah menjadi apapun nantinya, sejak kepergianmu saya belum merasa utuh. Aneh memang, saya juga tidak mengerti.
Komentar
Posting Komentar