Uang bisa membeli kebahagiaan

Wah udah lama ya gak nulis, sebulan cuy huhu gatel tangan, semua udah bertumpuk-tumpuk menuhin otak gue, meminta buat dikeluarkan lewat sebuah tulisan. So, mari kita penuhi ego untuk menulis, malam ini.
Ini kejadian beberapa minggu yang lalu, kejadian yang menyadari gue bahwa anggapan gue tentang uang dari dulu hingga sekarang masih sama. Belum berubah.
Jadi waktu itu nyokap gue terlihat sedang memikirkan sesuatu yang mengganggu beliau meski dibungkus dengan pesan "all its okay" tapi gue tau kayak gak semua berjalan ok.
Lalu gue tanya dong "Kenapa, mah?"
Lalu nyokap gue ngembusin nafas panjang disusul dengan gelengan kepala.

Gotcha, I'm right, yeah?

Lalu nyokap mulai lah cerita bahwa beliau baru aja ditelpon sama adiknya yang mana bule gue (fyi, bule itu tante ya) mengeluh tentang dana pendidikan, iya jadi ada anaknya yang baru masuk sekolah tahun ini dan dia butuh uang untuk masukin anaknya ke sekolah. Bule gue cerita dengan maksud meminjang uang nyokap but unfortunately my mom didn't have money enough to helped her, we have used our money on my monthly needs like household needs and anything else. If we (fully) helped them and how's our life tomorrow? 
Lalu nyokap menawarkan bantuan dengan jumlah setengahnya, tidak semuanya. I know, bagaimana pun mamah bukan tipe orang yang tega, terlebih lagi soal "anak", entah untuk pendidikan atau kesehatannya.
Namun hal tersebut dimaksudkan lain oleh bule. 
Bule merasa bahwa mamah tidak niat dalam membantunya.
Bule tidak marah namun terlihat tidak baik-baik saja dengan respons mamah.

"Kalo kita punya uang yang lebih juga kita bantu yang penuh ya, Na," mom said.
She wanna fully helped but she can't and i know, she's really sad about it.

Dari dulu gue dan mamah bukan tipe orang yang mudah untuk mendapatkan sesuatu kami beruntung karena Tuhan menguji kami lewat jalan itu. 
Lewat pelajaran demi pelajaran yang telah gue alami gue masih beranggapan bahwa uang dapat membeli sesuatu.

Yup.

buat gue uang bisa membeli kebahagian bagaimana jalan kita "membelanjakannya".
Untuk seseorang yang tidak pernah mengalami permasalahan seputar uang mungkin akan bilang "uang gak bisa membeli kebahagiaan" tapi buat gue, uang bisa.

Kita bisa membantu orang lain jika kita punya uang yang "cukup" untuk menolongnya.
Kita bisa membelanjakan uang kita untuk membahagiakan orang tua, mengajaknya pergi ke tempat yang beliau inginkan, mengajak beliau makan makanan yang mereka suka, membelikan mereka pakaian terbaik yang selalu mereka impikan, memberikan tempat tinggal yang layak untuk masa tua mereka, lewat uang juga kita membangun impian kita tentang dunia yang lebih baik misalnya seperti mendirikan fasilitas umum seperti sarana pendidikan, kesehatan pun keagamaan. Apapun yang dapat memberikan dampak untuk orang lain juga.

Karena melihat orang terkasih bahagia sama saja seperti membeli kebahagiaan untuk diri kita sendiri, bukan?






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Singkat (Virtual Feeling #2)

Marigold

Deep talk