Dear my self
Dear my self, this is the letter for you, a letter about your struggles, i just want to thank you through this letter.
Hi, hari ini genap memperingati 22 tahun kamu menghabiskan waktu di bumi ini.
22 tahun yang tidak mudah. 22 tahun yang kalau dibayangkan kamu tidak akan sanggup untuk bertahan dan melalui langkah demi langkahnya, tetapi nyatanya kamu cukup kuat untuk bertahan, kamu hebat.
Hal yang tidak mudah pasti, saat semua yang berjalan sebenarnya bukan hal yang kamu inginkan. Hal-hal sederhana yang seharusnya sudah menjadi hak sepenuhnya untuk kamu memilih, tapi bagaimanapun kamu tahu, dunia tidak selalu berpusat padamu, selalu ada pilihan demi pilihan yang akhirnya dipilih bukan hanya untuk dirimu saja, melainkan untuk membuatmu belajar dalam mengendalikan egomu.
Egomu begitu besar, aku tahu.
Kamu adalah manusia dengan seribu ambisi, targetmu bukan hanya tentang esok, bukan hanya tentang bagaimana kamu akan menyelesaikan satu masalah, lebih jauh dari itu, kamu telah melesatkan peluru demi peluru untuk menghantam target yang telah kamu tentukan. Kamu adalah manusia dengan keinginan yang besar akan masa depanmu, kamu telah memikirkan hal yang sebenarnya tidak terlalu perlu bagi sebagian orang.
Kamu adalah manusia yang tidak mau mengalah akan lelahmu, meski bibir terus melontarkan kata lelah namun entah kenapa otak dan hatimu tidak pernah berhenti, kamu terkadang menyiksa dirimu sendiri dengan keinginan-keinginan gilamu.
Kamu adalah manusia yang selalu saja memikirkan kepentingan orang lain, aku tahu itu semua bukan karena kamu baik, tidak. Itu semua kamu lakukan demi keegoisanmu, dirimu tidak nyaman jika melihat yang lain merengek maka sebisa mungkin kamu akan berupaya melakukan apapun untuk membantunya agar tidak merengek di depanmu, kamu lupa, bahwa rengekannya tidak pernah berhenti hingga kamu menyakiti dirimu sendiri lewat kebaikan yang ingin kamu lakukan. Kebaikan yang perlahan akan membunuhmu sendiri.
Hari ini kamu telah berjanji untuk melepaskan segala beban di pundakmu.
Kamu adalah pribadi yang merdeka, sayang.
Kamu sudah berjanji untuk selalu mencintai dirimu sendiri.
Kamu sudah berjanji untuk menjadi pribadi yang lebih bijak ketika mencintai orang lain di sekelilingmu.
Bukan orang yang hanya membutuhkanmu tapi orang yang juga bisa menghargaimu.
Karena kamu berharga dan tidak pernah ada seorang pun yang layak untuk menjatuhkan harga dirimu begitu pula kamu, tidak pernah ada seorangpun yang layak kamu jatuhkan harga dirinya.
Lepaskan orang-orang yang tidak bisa menghargaimu dengan baik.
Rangkul orang-orang yang meluangkan waktu dan energinya untuk bersamamu, untuk menemani langkahmu, untuk ada di sisimu.
Kepada kalian, aku tahu betapa beruntungnya aku memiliki kalian, terima kasih atas segala kebaikan kalian kepada si egois ini. Aku benar-benar bersyukur punya anugerah-anugerah terindah seperti kalian.
Kamu sudah cukup hebat, jangan mengecilkan hasilnya. Karena usahamu sudah besar.
Proses yang kamu lalui semoga selalu menjadi pelajaran yang berguna untuk kamu di masa depan.
Kamu harus percaya pada dirimu sendiri, Ratna.
Tidak pernah ada yang percaya pada dirimu sendiri jika kamu tidak melakukannya terlebih dahulu.
Terima kasih atas segala perjuangan, kesedihan, kekecewaan, amarah dan segala perasaan yang terkadang sulit sekali kamu artikan. Kamu hanya perlu menikmati proses demi prosesnya lagi.
Terima kasih ya sudah bertahan di dunia yang keras ini, Ratna.
Hi, hari ini genap memperingati 22 tahun kamu menghabiskan waktu di bumi ini.
22 tahun yang tidak mudah. 22 tahun yang kalau dibayangkan kamu tidak akan sanggup untuk bertahan dan melalui langkah demi langkahnya, tetapi nyatanya kamu cukup kuat untuk bertahan, kamu hebat.
Hal yang tidak mudah pasti, saat semua yang berjalan sebenarnya bukan hal yang kamu inginkan. Hal-hal sederhana yang seharusnya sudah menjadi hak sepenuhnya untuk kamu memilih, tapi bagaimanapun kamu tahu, dunia tidak selalu berpusat padamu, selalu ada pilihan demi pilihan yang akhirnya dipilih bukan hanya untuk dirimu saja, melainkan untuk membuatmu belajar dalam mengendalikan egomu.
Egomu begitu besar, aku tahu.
Kamu adalah manusia dengan seribu ambisi, targetmu bukan hanya tentang esok, bukan hanya tentang bagaimana kamu akan menyelesaikan satu masalah, lebih jauh dari itu, kamu telah melesatkan peluru demi peluru untuk menghantam target yang telah kamu tentukan. Kamu adalah manusia dengan keinginan yang besar akan masa depanmu, kamu telah memikirkan hal yang sebenarnya tidak terlalu perlu bagi sebagian orang.
Kamu adalah manusia yang tidak mau mengalah akan lelahmu, meski bibir terus melontarkan kata lelah namun entah kenapa otak dan hatimu tidak pernah berhenti, kamu terkadang menyiksa dirimu sendiri dengan keinginan-keinginan gilamu.
Kamu adalah manusia yang selalu saja memikirkan kepentingan orang lain, aku tahu itu semua bukan karena kamu baik, tidak. Itu semua kamu lakukan demi keegoisanmu, dirimu tidak nyaman jika melihat yang lain merengek maka sebisa mungkin kamu akan berupaya melakukan apapun untuk membantunya agar tidak merengek di depanmu, kamu lupa, bahwa rengekannya tidak pernah berhenti hingga kamu menyakiti dirimu sendiri lewat kebaikan yang ingin kamu lakukan. Kebaikan yang perlahan akan membunuhmu sendiri.
Hari ini kamu telah berjanji untuk melepaskan segala beban di pundakmu.
Kamu adalah pribadi yang merdeka, sayang.
Kamu sudah berjanji untuk selalu mencintai dirimu sendiri.
Kamu sudah berjanji untuk menjadi pribadi yang lebih bijak ketika mencintai orang lain di sekelilingmu.
Bukan orang yang hanya membutuhkanmu tapi orang yang juga bisa menghargaimu.
Karena kamu berharga dan tidak pernah ada seorang pun yang layak untuk menjatuhkan harga dirimu begitu pula kamu, tidak pernah ada seorangpun yang layak kamu jatuhkan harga dirinya.
Lepaskan orang-orang yang tidak bisa menghargaimu dengan baik.
Rangkul orang-orang yang meluangkan waktu dan energinya untuk bersamamu, untuk menemani langkahmu, untuk ada di sisimu.
Kepada kalian, aku tahu betapa beruntungnya aku memiliki kalian, terima kasih atas segala kebaikan kalian kepada si egois ini. Aku benar-benar bersyukur punya anugerah-anugerah terindah seperti kalian.
Kamu sudah cukup hebat, jangan mengecilkan hasilnya. Karena usahamu sudah besar.
Proses yang kamu lalui semoga selalu menjadi pelajaran yang berguna untuk kamu di masa depan.
Kamu harus percaya pada dirimu sendiri, Ratna.
Tidak pernah ada yang percaya pada dirimu sendiri jika kamu tidak melakukannya terlebih dahulu.
Terima kasih atas segala perjuangan, kesedihan, kekecewaan, amarah dan segala perasaan yang terkadang sulit sekali kamu artikan. Kamu hanya perlu menikmati proses demi prosesnya lagi.
Terima kasih ya sudah bertahan di dunia yang keras ini, Ratna.
Komentar
Posting Komentar