Penyesalan setelah membaca tulisan bang Pandji Pragiwaksono.

gue menyesal.
siang tadi gue lagi iseng iseng searching di google soal pilkada.
dan tanpa sengaja gue nemuin kumpulan tulisan dari seorang komika Indonesia. yap ia adalah Pandji Pragiwaksono.
kenapa gue menyesal?
karena gue baru nemuin dan membaca tulisan dia.
sumpah gue nyesel.
kenapa gak dari dulu aja? entahlah.
gue heran selama ini gue -yang katanya hobi baca- kemana aja sampe gue belom menemukan tulisan dia. atau selama ini gue yang enggan untuk nyari?

oke gue to the point kenapa gue nyesel setelah membaca tulisan bang Pandji.
karena setelah gue mengenal dia lewat tulisannya gue semakin kagum sama komika yang satu ini. lebih tepatnya gue kagum sama arwah dari setiap tulisan dia.
bagi gue tulisan bang Pandji punya nyawa tersendiri.
gak cuman sekedar tulisan yang bisa bikin orang manggut-manggut aja.
tulisan bang Pandji bener-bener punya pesan yang nyata.
entah soal gaya ngekritik dia, soal pertanyaan yang dia lontarin lewat blognya, atau pernyataan pernyataan yang dia sampaikan di blognya. semua punya pesan yang semua orang bisa nangkep. walaupun gue yakin gak semua orang bisa nerima.

bagi gue bang Pandji layak masuk jejeran komika cerdas.
walaupun kadang setelah gue baca comment2 diblog dia lebih banyak orang yang gak suka atas pernyataan bang Pandji, tapi dia gak takut dan gak pernah berhenti menyampaikan apa yang menjadi keresahan dia. gue sangat amat menghargai manusia seperti itu. manusia yang gak pernah takut dikecam orang, yang penting dia udah berhasil menyampaikan kenyataan, walaupun tidak semuanya dapat menjadi kebenaran.
karena kenyataan dan kebenaran itu hal yang tumpang tindih.
benar itu relatif, benar menurut orang lain belum tentu benar menurut kita, dan sebaliknya.
sementara kenyataan adalah sesuatu yang hakiki. sesuai dengan keadaan.
walaupun terkadang kenyataan suka disajikan dalam perspektif yang berbeda, namun tidak pernah mengurangi nilai dari keaslian tersebut.

dan lewat dia gue belajar akan suatu hal, bahwa kita gak perlu takut buat menjadi nyata, meskipun kita tidak disukai. karena menjadi nyata itu penting.

bang Pandji, tetaplah menjadi komika cerdas yang selalu menunjukan kenyataan. meskipun itu benar buat gue atau tidak nantinya, yang terpenting gue bahagia pernah menyesal setelah baca blog lu.

bang Pandji, kalo suatu hari Tuhan mengijinkan kita untuk bertukar pikiran, gue berharap bisa mendiskusikan beberapa hal yang selama ini selalu menjadi pertanyaan dan pernyataan dalam hidup gue. bang Pandji, jika saja Tuhan nantinya mengijikan gue untuk mengenal 'otak'lu lebih dalam, gue sendiri yang akan membedahnya dengan kalimat kalimat yang gue lontarkan buat lu.

selamat bang Pandji, telah menyisipkan kenyataan dalam setiap tawa yang lu hadirkan.
kalo gue boleh bilang, lu salah satu komika yang membuat tawa gue gak tenang, ya karena harus memikirkan pesan yang lu selipkan dalam tawa itu.

semoga suatu hari gue bisa membedah otak lu secara langsung, bang Pandji!


best regards

Ratna Maryawi


nb : yang belom baca dan penasaran, bisa kali di bedah pandji.com




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Singkat (Virtual Feeling #2)

Marigold

Deep talk