Luka itu bernama 'Ibu'
Bunga di atas tanah pemakaman bapak masih segar tercium harum, namun sudah ku lihat ibu menggandeng laki-laki lain, ku tebak usianya hanya berjarak sekitar 10 tahun diatasku. Laki-laki yang entah aku tidak tahu datang dari mana. Dari ujung rambut hingga ujung kaki, kemeja hitam polos dengan lengan kemeja yang digulung hingga siku, dipadukan dengan celana bahan berwarna coklat susu yang tampak bersih, dan tak lupa sepatu casual senada dengan warna celananya. Dibanding ke pemakaman tampilannya lebih seperti laki-laki mapan yang ingin berangkat kerja di gedung tinggi ibu kota. Aku pastikan, sebelum ia ke sini, ia sempat mampir ke pusat perbelanjaan, terlihat dari paper bag sebuah brand terkenal di tangan kirinya. Sialan. Dia pikir bapak akan kesal melihat gayanya? batinku. Aku menyibak separuh kerudungku ke belakang, melempar senyum mengejek pada sepasang kekasih yang sedang menjalani lakon kesedihan, "Arya, mana?" tanyaku pada perempuan di hadapanku. Ku lihat tidak ...