Keliru
Tepat setelah aku mendeklarasikanmu sebagi satu dari prioritasku, di hari itu juga aku harus menelan cua. Begitu pahit, kenyataan bahwa kamu hanya menjadikanku sebuah kelakar, aku bagai arena rekreasi untukmu, tempatmu bermain-main. Aku keliru mengartikan perhatian-perhatian kecil yang kamu berikan, keliru mengartikan senyum-mu yang kupikir hanya untukku, aku keliru mengartikan genggaman-genggaman kecil saat kita bersama. Aku keliru saat kukira kita ada pada perasaan yang sama saat kamu selalu bersedia menghabiskan waktu untuk berbincang denganku, keliruku ketika aku mengira kamu membawa segenap hatimu saat sedang bersamaku. Kukira aku tidak jatuh cinta sendirian, kupikir ada kamu di dalamnya, bersamaku. Seharusnya aku sadar sejak awal, bahwa ini bukan ketertarikanmu yang akan berujung pada sebuah afeksi padaku. Ini hanya rasa penasaranmu yang ingin kamu ketahui jawabannya. Ketika aku telah membuka ruang yang selama ini kututup rapat-rapat, dengan segala rasa yang mengge...