Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Beasiswa dan si orang kaya

Pendidikan sudah jadi suatu kebutuhan bagi sebagian masyarakat sejak dulu hingga sekarang, bahkan ada orang yang rela mengorbankan separuh hidupnya untuk pendidikan. Pendidikan bukan hanya milik si kaya atau pun si miskin, pendidikan milik kita bersama, tak peduli dari mana asal kita berada, kita tetap memiliki hak menempuh pendidikan. Bagi sebagian orang yang memiliki kemampuan secara finansial, mudah saja menempuh pendidikan setinggi mungkin, baik di dalam maupun di luar negeri. Tapi bagaimana jika seorang yang tidak memiliki kemampuan dalam hal finansial ingin menempuh pendidikan setinggi mungkin? Yap, benar sekali, dengan program beasiswa salah satunya. Program beasiswa adalah program dimana adanya bantuan yang umumnya berupa finansial. Adanya program beasiswa ini seakan menambah harapan baru untuk sebagian masyarakat yang memiliki keinginan untuk menempuh pendidikan setinggi mungkin, namun memiliki ketidakmampuan dalam hal finansial. Nah, problem yang menjadi titi...

Perilaku sederhana yang nunjukin kualitas diri lo

Kemarin gue ngelakuin aktifitas yang biasa gue lakuin setiap hari Sabtu, gue ikut volunteering gitu di salah satu kegiatan yang bernama Spesial Olimpic Indonesia atau disingkat SOIna. Tepatnya di Velodrome Jakarta Timur. Tapi kali ini bukan kegiatan volunteering yang mau gue ceritain, melainkan perjalanan menuju ke Velodrome dan perjalanan kembalia ke rumah, ada sesuatu yang ingin gue ceritakan, yang dari tadi pagi udah gue ganjel biar gak meluap-luap (ceileh). Jadi, tadi pagi gue naik TJ (Transjakarta) dari arah Manggarai ke Velodrome. gue naik di tempat khusus wanita. Gue berdiri di samping ibu-ibu. Ketika di Matraman tiba-tiba busnya ngerem mendadak, gue gak tau kenapa alesannya. Padahal itu bus gak ngerem kenceng sih, cuman gue aja yang emang lagi gak seimbang jadi gue bergerak dari posisi gue, alias gue oleng. Tanpa sengaja kaki gue nginjek kaki orang. Karena ngerasa bersalah, spontan gue langsung minta maaf dong, eh ajaib bim salabim, gue malah kena semprot. Gue mal...

Ngomongin calon masa depan

Haiyoyo gue mau curcol dan sedikit menyampaikan opini gue. Jadi siang tadi gue rumpi rumpi cantik sama temen-deket-gue, ada empat orang jumlahnya-termasuk gue- dan salah satu topik yang menurut gue menarik adalah ketika kita ngomongin ‘sosok masa depan’ alias calon suami (karena temen rumpi gue cewek semua). Setelah bincang-bincang ngalor ngidul tentang gambaran calon suami, salah satu temen gue ada yang nyeletuk ‘kalo aku mah gak siap susah dah kalo udah nikah.’ Dan seketika gue dan temen-temen lain diem, lalu gue penasaran kan, nanya lah gue ‘maksudnya gak siap gimana?’  ‘iya aku gak bisa diajak susah , nanti pas nikah pokoknya suami aku minimal harus udah punya rumah.’ Sontak kaget kan gue. Gils temen gue nih.  ‘aku gak mau ada istilah ngerintis bareng-bareng dari 0, karena aku gak bisa diajak gitu.’ Katanya lagi. ‘berarti kamu harus jadi kaya’ ucap temen gue yang satunya. ‘kalo kita bukan siapa-siapa mana bisa dapet apa-apa, kamu harus kayak gitu ...