Jendela, tinta dan asa
Mengagumimu membuatku benci.. Benci ketika harus menahan debaran di hati.. Aku benci harus bersembunyi di balik jendela Aku benci harus berterus terang melalui tinta penaku Aku benci harus bersembunyi di balik asa ku.. Dari balik jendela ini seperti ada dunia luar Dunia tentangmu.. Berterus terang melalui tinta menjadi senjata andalanku.. Menyadari jarak antara kita terlalu jauh, Biruku berubah menjadi kelabu.. Mengapa tuhan menghadirkan dinding pemisah antara kita? Mengapa tuhan memberikan warna abu-abu pada perasaanku terhadapmu? Jauh sebelum aku mengenalmu, tak ada yang menggelitik hatiku seperti ini.. Jangan tanyakan mengapa aku sebodoh ini. Karna aku pun tak mengerti ini. Yang ku tau, saat melihat garis indah di sudut bibirmu, memoriku terus mengulangnya. Memohon agar aku terus menghafalnya.. Tidak usah takut, Aku bukan fakir asmara yang akan memohon padamu begitu saja. Harga diri masih menyelimuti diri ini. Ini hanya segores tentang kegelisahan hati,...