Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2014

Edisi kartini

ibu kita kartini pendekar bangsa, pendekar kaum-nya untuk merdeka ~ itu sebagian dari lirik lagu ibu kita kartini. disitu tertera ' pendekar kaumnya ' kaum yang dimaksud ya kita khususnya para wanita wanita indonesia. pertama gue ingin mengucapkan seribu terimakasih kepada r.a kartini. ibu kita semua. karna berkat beliau gue bisa sejejer di sekolah dengan para laki laki. lu bayangin gak sih kalo dulu itu derajat wanita sangat dianggap rendah sama kaum laki laki. mereka bilang wanita hanya pantas di dapur. ngurusin rumah tangga lah atau semacamnya. dulu tuh yang bisa sekolah cuma orang orang yang berpangkat aja. atau bahasa kasarnya sih orang orang kaya. dan seandainya wanita sekolah ujung ujungnya cuma lari ke dapur gak boleh kerja atau punya cita cita yang tinggi. tapi sekarang? lu liat deh sekarang wanita dari belahan dunia manapun bisa sekolah, ya asal punya duit. eh bukan bukan maksud gue punya niat dan semangat yang tinggi.bahkan bukan cuma anak manusia aja yang seka...

Debu yang bersaksi

aku setitik debu yang ditiupkan untuk menghiasi bumi begitu juga orang orang sekelilingku namun ketika aku menengokan pandanganku ke sekelilingku kudapati tawa diantara mereka tanpa setitik tangis di ujung kelopak matanya padahal yang sedang ia lakukan menyelimpang dari ajaranmu.. tuhan.. apa mereka tidak menyadarinya? mereka selalu membenciku. mereka selalu membuangku. mereka menyingkirkanku. mereka bilang aku sesuatu yang 'kotor' namun apa mereka tidak menyadarinya bahwa merekalah yang lebih kotor dariku. mereka bilang aku membuat sebagian dari mereka 'sesak napas' namun apa mereka tidak menyadarinnya bahwa tingkah merekalah yang membuat alam sesak napas melihatnya. mengapa manusia manusia itu selalu menyingkirkan sesuatu yang membuat mereka terganggu? mengapa seonggok daging itu berlenggok diatas bumi tanpa menyadari kekotorannya? andai mereka sadar bahwa tubuh mereka lebih dari debu pasti tawa di sudut bibir mereka lenyap begitu saja.. ka...